PR DAN REPUTASI ORGANISASI

Reputasi sebagai asset yang tak ternilai harganya bagi sebuah organisasi, menjadi hal penting yang harus terus dijaga. Reputasi menurut The Penguin English Dictionary dalam Griffin (2014, p. 2) dimaknai sebagai kualitas ataupun karakter yang dilihat, dinilai, dan diakui oleh pihak lain. Penilaian publik terhadap suatu organisasi akan sangat menentukan kelancaran operasional organisasi.

Sebagai contoh, ketika Anda memiliki sebuah usaha yang memproduksi makanan. Anda dikenal sebagai pemasok makanan yang higienis dan murah. Pelanggan akan menilai bahwa produk makanan Anda layak dikonsumsi. Karena penilaian baik itu, maka usaha Anda laris dan semakin berkembang. Itu semua karena reputasi usaha Anda diakui pihak lain. Disinilah reputasi memegang peranan penting.

Membangun reputasi bukan hal mudah. Butuh waktu puluhan tahun. Warren Buffet, seorang investor dan pengusaha besar asal Amerika mengatakan “butuh 20 tahun untuk membangun reputasi dan lima menit untuk merusaknya. Jika kamu berpikir tentang hal itu, kamu akan melakukan berbagai hal secara berbeda”. Apa yang dikatakan Warren Buffet menunjukkan bahwa reputasi adalah modal penting kesuksesan sebuah organisasi.

Menjaga reputasi organisasi merupakan bagian tak terpisahkan dari kerja PR. PR harus mampu membuat program kerja yang bisa menjadi jembatan komunikasi sekaligus membina hubungan baik antara organisasi dengan publik. Program kerja tersebut juga harus disesuaikan dengan jenis publik atau stakeholder yang menjadi target komunikasi korporasi.

Langkah Penyusunan Program PR

Sebelum melaksanakan program, staf PR sebaiknya membuat perencanaan yang tersusun tahap demi tahap. Hal ini penting dilakukan agar program tersebut berjalan sesuai dengan tujuan dan perencanaan yang ada. Selain itu penyusunan perencanaan ini akan menjadi dasar ketika kita melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program. Misalnya, terjadi kegagalan pada program yang digulirkan, kita bisa melihat kembali apakah program tersebut gagal akibat tidak sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.

Langkah-langkah penyusunan program PR mencakup:

1. Tentukan Goal yang ingin dicapai. Goal meupakan tujuan besar yang ingin Anda capai. Merumuskan goal cukup dengan bahasa yang bersifat universal. Contohnya, “meningkatkan citra PT Makmur sebagai perusahaan yang peduli dengan lingkungan”.

2. Tentukan Objective. Setelah Anda membuat tujuan umum, selanjutnya Anda harus membuat tujuan yang lebih spesifik, yang biasa dikenal dengan objective. Misalnya, “meningkatkan partisipasi 75% masyarakat di kota Samarinda dalam program lingkungan PT Makmur dalam kurun waktu satu tahun”.

3. Tentukan strategy. Dalam memilih strategi, Anda bisa menentukan berdasar empat model PR yang ditawarkan Grunig. Empat model yang ditawarkan mencakup press agentry, public information, two-way assymetrical, dan two-way symmetrical. Pemilihan model tersebut sangat bergantung dari goal dan objective yang ingin Anda capai.

4. Key Messages atau pesan tunggal. Maksudnya adalah, apa pesan tunggal yang ingin Anda sampaikan dalam program PR yang anda susun. Misalnya, Anda ingin dikenal sebagai perusahaan yang  peduli dengan pencegahan pencemaran lingkungan.

5. Key Stakeholder. Pada bagian ini Anda harus menentukan target publik yang akan menjadi sasaran program kerja PR. Bisa jadi satu program PR hanya tepat untuk satu stakeholder, atau anda akan membuat satu program PR yang bisa menjangkau banyak stakeholder. Semua ini bergantung dari tujuan yang ingin dicapai sekaligus budget yang tersedia.

6. Action plan. Dalam tahap ini, Anda diminta merumuskan bentuk program yang akan dilaksanakan. Bentuk program harus disesuaikan dengan goal, objective, dan tentu saja key message yang ingin disampaikan.

7. Timeline dan Budget. Hal penting yang harus Anda perhitungkan adalah waktu dan budget yang tersedia. Anda tidak disarankan membuat program yang membutuhkan budget besar jika kondisi keuangan organisasi tidak mencukupi. Pilihlah waktu yang paling memungkinkan untuk melaksanakan program. Anda harus tetap menentukan kapan program tersebut akan dimulai dan diakhiri, jika program tersebut merupakan program yang harus berdurasi panjang.

8. Evaluasi. Setiap selesai melaksanakan suatu program, sebaiknya Anda melakukan evaluasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui efektifitas dan keberhasilan ataupun kegagalan program. Selain itu, evaluasi akan sangat berguna untuk pembelajaran ketika Anda akan membuat program PR yang lain.

 

error: Content is protected !!