About Me

Assalamu’alaikum,

Namaku Zulfatun Mahmudah, orang biasa menyapaku Zulfa. Aku adalah perempuan desa yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan pesantren. Tepatnya Pesantren Darul ‘Ulum, Sirau, Kemranjen, Banyumas. Ayahku KH. Ubaidi Usman dan Ibuku, Hj. Nur Sa’idah adalah pengasuh pesantren tersebut. Aku bersyukur bisa mengenyam pendidikan agama di lingkungan tersebut hingga tingkat Madrasah ‘Aliyah (MA).

Aku melanjutkan pendidikan ke salah satu Universitas Negeri di Yogyakarta mengambil jurusan bahasa asing. Menamatkan MA sesungguhnya sama sekali bukan waktu yang cukup untuk mempelajari berbagai kitab agama. Namun keinginanku untuk bisa berprestasi di jenjang formal seperti yang aku lihat di berbagai berita, membuat anganku jauh menembus dinding pesantren demi sebuah peluang dan kesetaraan prestasi. Maklum kala itu jurang pemisah antara pelajar sekolah umum dengan santri masih sangat tajam dalam berbagai kompetisi. Aku ingin menunjukkan kepada dunia bahwa santri pun bisa berprestasi hingga keluar batas teritorialnya.

Berkat doa ayah ibu yang selalu mengiringi langkah-langkahku disertai kerja keras dan tekad kuat, Alhamdulillah aku berhasil meraih berbagai prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Menjadi juara nasional karya tulis ilmiah empat kali berturut-turut menjadi anugerah yang luar biasa bagiku. Tidak hanya itu, Alloh pun mengangkat derajatku menjadi Mahasiswa Berprestasi tingkat nasional mengalahkan mahasiswa dari PTN Negeri dan Swasta dari seluruh propinsi di Indonesia.

Aku berkesempatan menikmati indahnya perayaan Hari Kemerdekaan RI di Istana Kepresidenan hingga dua kal i berturut-turut, tepatnya tahun 1993 dan 1994. Tidak hanya itu, akupun terpilih menjadi duta Indonesia pada program the friendship programme for the 21st century Indonesia-Japan. Program internasional ini menjadi kali kedua bagiku unjuk kemampuan di kancah dunia. Sebelumnya aku juga terpilih menjadi utusan KH Abdurrahman Wahid dalam program international summer school.

Kini aku sudah 20 tahun bekerja di perusahaan tambang batubara internasional, PT Kaltim Prima Coal. Semua keahlian dan hobbyku dalam bidang menulis, riset, dan public speaking tersalur sepenuhnya di perusahaan ini. Bidang tugasku di media and public communication terkait erat dengan semua hobbyku. Di perusahaan ini pula aku mengasah ilmu Public Relations yang aku dapatkan dari bangku kuliah di Postgraduate Program, London School of Public Relations, Jakarta.

Suamiku terus mendorongku merealisasikan cita-citaku. Ia memintaku melanjutkan studi ke jenjang doktoral. Allah SWT mendengar doa-doa kami. Pembelajaran daring yang digelar berbagai istitusi di saat pandemi, menjadi peluang tersendiri untuk mewujudkan cita-citaku dan keinginan suamiku. Aku bisa kuliah sambil tetap bekerja. Universitas Gadjah Mada menjadi pilihan kami sebagai medan pencarian ilmu. Program studi Media and Cultural Studies atau yang lebih dikenal dengan KBM yang aku pilih benar-benar membuatku enjoy. Kujalani kuliah dengan rasa bangga dan senang. Bangga karena di usiaku yang tidak lagi muda, aku masih berkesempatan menuntut ilmu. Senang karena disini aku mendapatkan begitu banyak pengetahuan baru.

Kesenangan itu pula yang mengantarkanku meraih berbagai penghargaan internasional meski aku baru memulai studi. Alhamdulillah, dua gelar Best Paper Presenter berhasil aku raih dalam waktu yang hampir besamaan di ajang International Conference on Communication and Business 2021 dan International Graduate Student and Scholars Conference in Indonesia 2021. Masih di tahun yang sama, aku kembali mendapatkan penghargaan best presenter di ajang International Conference on Gender Culture and Society. Di tahun 2022, alhamdulillah aku berhasil menorehkan predikat Winner of Best Research Finding di gelaran Interntional Conference on Sustainability. 

Kini aku memiliki kesibukan baru, berbagi pengetahuan menulis dan public speaking di berbagai kalangan masyarakat. Hari-hariku terasa lebih bermakna. Aku tidak hanya disibukkan oleh rutinitas kerja. Ada panggung lain untuk berkarya dan berbagi meski tidak selalu dalam bentuk materi.

Meski aku berada jauh dari perkotaan, namun jarak tidak lagi menghalangiku untuk tampil di berbagai forum nasional dan internasional. Tentu saja semua itu tidak lepas dari dukungan suamiku tercinta dan anak-anakku tersayang.  Aku akan terus berusaha menjadi perempuan yang menjunjung fitrahku sebagai perempuan, di tengah kesibukanku berkarir. Bagiku, menjalani tanggungjawab sebagi istri dan ibu adalah kodratku di sektor domestik, menapaki karir adalah presentasi diriku di sektor publik. Keduanya tidak perlu dipertentangkan hanya perlu diselaraskan agar berjalan dengan seimbang.

Wassalam,

Zulfatun Mahmudah

error: Content is protected !!